PUISI: Aku dan Ibu

 


Aku dan Ibu

Nur Maslina

 

Untuk waktu yang masih tersisa, aku ingin menghabiskannya untuk memelukmu. Membagikan sunyi yang kupunya. Lalu menjelma dua cahaya yang kerlap-kerlip dalam dunia kita yang tidak banyak warna. Kau matahari, lantas aku bulan. Berputar berganti peran. Menjadikan bumi kita tetap berjalan.

Aku tumbuh oleh air susumu. Mengalir di kehidupanku yang penuh liku. Darah kita jadi satu. Rapal doamu menjelma detak jantungku. Dan separuhku adalah kau. Sebab kapanpun aku melihatmu, aku melihat diriku. Pun kala aku melihat diriku, aku melihatmu. Senyum kita yang sama, pun tangis kita yang serupa. Sampai aku sadar, cintamu terlampau luas. Dan menjelma setiap napas yang kuhirup. Menjadikanku hidup

Kala langkahku yang terseok tanpa henti untuk dunia yang palsu. Pun membuatku tersedu. Kau tetap jadi pintu. Menyambutku kembali pada rumahmu yang hangat. Pada harum masakanmu yang berbumbu, penuh aroma rindu. Sampai senjaku berubah abu-abu. Aku tetap jadi yang paling kuat. Sebab aku, anakmu

Komentar

  1. Wahhh kereennn. Tetap semangat. ditunggu karya-karya selanjutnya :)

    BalasHapus

Posting Komentar