APA YANG KAMU TAU SOAL OVERTHINKING?




Oleh : Nanda Febriana Sari


            Pernah tidak, kamu merasa cemas dan khawatir akan hal yang bahkan belum terjadi atau pernah terjadi di masa lalu? Atau.. kamu pernah memikirkan sesuatu yang tidak tau apa, hingga membuatmu sulit tidur hingga larut malam, atau malah … kamu pernah memikirkan sesuatu yang bahkan tidak perlu kamu pikirkan secara ekstra tapi justru kamu pikirkan dengan begitu keras, hingga membuat dirimu tidak nafsu makan, atau malah stress. Kalau pernah , kamu sadar tidak, kalau kamu lagi overthinking.          

Berbicara soal overthinking, sebenarnya overthinking itu sendiri apasih? Overthinking juga termasuk kedalam psychological disorder atau gangguan psikologis  karena dapat membuat kecemasan pada penderitanya. Seseorang yang mengalami cemas berlebihan bisa berdampak pada fisik. Overthinking juga biasa disebut paralysys analysys dimana penderitanya selalu memikirkan masalah tanpa menemukan  sebuah penyelesaian ( Fakhir, 2019 ).

Overthinking sendiri bisa membuat penderita menjadi strees hingga tidak mampu mengontrol dirinya sendiri Ketika sedang berhadapan dengan sebuah masalah, jika hal ini terus menerus terjadi, tentu saja akan mengganggu Kesehatannya secara fisik maupun mental, bahkan yang ditakutkan ialah dimana seseorang hingga sampai pada menghujung puncaknya, yaitu depresi.

Kenapa overthinking itu bisa terjadi ? overthinking bisa terjadi biasanya Ketika seseorang sedang menghadapi masalah atau tekanan, mencoba memahami Tindakan orang lain, memprediksi masa depan, ,contohnya memikirkan kapan covid-19 akan berakhir. ( Andiani, 2020 ). Seseorang yang mengalami overthinking biasanya merasakan beban pikiran yang berlebihan hingga berdampak pada kebermaknaan hidupnya. Menurut Nurmina, Arviani, Hermaleni, Rusli, & Lubis ( 2019 ), seseorang yang mengalami kesulitan ekonomi, akan cenderung lebih sering mengalami overthinking, karena pikiran mereka sering memikirkan hal-hal negatif mengenai kebutuhan hidup. Tekanan yang mereka hadapi cenderung akan lebih mudah menyerang psikologis seperti kesedihan, putus asa dan juga kecemasan.

Selain itu, stigma-stigma yang muncul pada mereka yang mengalami overthinking juga bisa disebabkan oleh keinginan-keinginan yang tidak realistis sehingga mempengaruhi pikiran seseorang dalam mencari solusi ( Tirto & Moore, 2015 ), pada pembagian kasus-kasus seseorang kesulitan mencari penyelesaian sebuah masalah karena memang tak semua masalah dapat terselesaikan. Seseorang tidak dapat membatalkan peristiwa yang sudah terjadi. Jika terlalu memikirkan hal-hal tersebut justru akan bisa merusak psikologi seseorang, contohnya ialah trauma. Cara-cara mengatasi overthinking bisa dilakukan dengan cara meletakkan masalah yang dihadapi secara proposional untuk membantu mengurangi pikiran-pikiran yang berlebihan , menghentikan pikiran yang terlalu mengedepankan kesempurnaan, karena kesempurnaan yang terlalu di kedepankan dapat melemahkan kecerdasan dan realistisitas hingga dapat menghambat kemajuan.

Dan juga mengubah cara pandang tentang sebuah ketakutan hanya karena takut untuk gagal, yang malah membuat diri sendiri merasa tidak percaya diri. Serta membangun pemahaman bahwa akan selalu ada peluang untuk memulai hal yang baru. Karena kita punya tugas untuk bisa mengontrol diri kita sendiri, karena jika terus menerus larut dalam pikiran yang tidak ada habisnya, tentu akan berakibat fatal.

Nah, sudah tahukan bahwa overthinking itu bisa berdampak pada fisik dan juga mental. Maka dari itu, jangan pernah menganggap remeh masalah overthinking ya.. tidak masalah jalan secara perlahan, tidak perlu tergesa-gesa dan merasa cemas tentang banyak hal. Everything be okey.

 


Komentar